PENGAJIAN PERDANA MUI KECAMATAN LEUWILIANG MASA BHAKTI 2020-2025

PENGAJIAN PERDANA MUI KECAMATAN LEUWILIANG MASA BHAKTI 2020-2025

Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Kamis, ( 2/28/2021) mengadakan kegiatan pengajian bulanan perdana pada masa bhakti pengurus baru tahun 2020 – 2025. Acara pokok dalam kegiatan pengajian bulanan tersebut antara lain pembacaan dzikir dan tahlil, arahan Ketua MUI Kecamatan dan disambung dengan Kajian ilmiah dan hikmah oleh Dewan Pertimbangan MUI Kecamatan. Acara tersebut digelar di kediaman Ketua MUI Desa Leuwimekar tepatnya di Majlis Nurussa’adah pimpinan Kyai Adna Kp. Suka mulya Rt/Rw 01/02 Desa Leuwimekar.

Acara yang di ikuti lebih kurang 80 pengurus MUI Kecamatan dan Pengurus MUI Desa, juga dihadiri para tokoh agama setempat. Sesi acara diawali dengan pembacaan dzikir dan tahlil oleh Ust. Itab Thobroni, kemudian dilanjutkan dengan sambutan atas nama tuan rumah oleh Kyai Adna, “Saya sangat berterima kasih banyak kepada ketua MUI Kecamatan Leuwiliang yang sudah mengagendakan pengajian bulanan perdana MUI Kecamatan masa bhakti 2020-2025 ini ditetapkan di kediaman saya, semoga Majelis dan Kp.Suka Mulya bertambah kebarkahannya” Tuturnya. (Adna).

Selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan dan arahan oleh Ketua MUI Kecamatan Leuwiliang, beliau mengucapkan terimakasih banyak khususnya kepada tuan rumah yang sudah memfasilitasi kegiatan pengajian bulanan MUI Kecamatan tersebut, Kemudian beiau mengajak kepada para pengurus MUI Kecamatan Leuwiliang untuk bersinergi dalam melaksanakan program-program MUI Kecamatan dan lebih berenergi lagi mengarahkan dan membina ummat di Kecamatan Leuwiliang”.

Sementara untuk penyampaian kalimat ilmiah dan hikmah disampaikan oleh Dewan Pertimbangan MUI Kecamatan Leuwiliang KH.Fiqih Noufal Hamdzali, beliau berpesan “agar seluruh komponen jajaran pengurus MUI Kecamatan Leuwiliang turut berperan aktif mengayomi dan membimbing ummat di wilayah kecamatan Leuwiliang melalui pendekatan persuasif dengan cara medekat ke kediaman ummat, juga kembali membina ummat melalui pendekatan normatif dengan fatwa-fatwanya yang bersifat regular atau harian,”, karena sejatinya pada diri ulama itu adanya syamsal bayan yang berkonotasi majaziyah sebagai batinnya matahari yang mampu menerangi ummat, dengan demikian harapan besar agar pengajian bulanan tersebut bisa dilaksanakan secara konsisten dan produktif, tutupnya.

Penulis: Dove