Kerinduan para Pengurus NU Kecamatan Leuwiliang dalam hal ini MWC NU Leuwiliang kepada kegiatan organisasi bersifat ilmiyah dan amaliyah terobati. kamis (27/05) Lailatul ijtima’ kembali digelar setelah dihentikan sementara karena fokus bulan Ramadhan. Jajaran pengurus MWC NU, pimpinan Lembaga dan Banom NU Kecamatan Leuwiliang hadir di acara yang digelar di kediaman Ki Suherman, S.Ag selaku Mustasyar MWC NU Leuwiliang, di Kp.Cibata Ds.Barengkok Kec.Leuwiliang. Teristimewa, lailatul ijtima’ tersebut adalah momen awal pergerakan dalam mewujudkan impian besar Pengurus MWC NU Leuwiliang dalam hal pembangunan gedung Sekretariat MWC NU Leuwiliang dengan branded NU  Resort Center di bawah naungan Yayasan TKN (tis’atu kawaakib nusantara).

Sudah menjadi tradisi, acara lailatul ijtima’ diawali dengan pembacaan tahlil dan doa dipimpin Kyai Rois MWC NU Leuwiliang K.H. Suyatno, S.Ag. Selepas tahlilan semua yang hadir larut dalam kesyahduan lagu Indonesia Raya dan semangat mars Subbanul Wathon. Salawat Nabi Saw juga dilantunkan sebagai bentuk penghormatan dan harapan mendapat Syafaat-Nya.

Gus Samsul Rizal, M.Pd.I selaku Ketua Tanfidziyah MWC NU Leuwiliang menyambut gelaran lailatul ijtima’ ini penuh suka cita. Disebutkannya, lailatul ijtima’ ini menjadi momentum untuk memulai kegiatan di MWC NU Leuwiliang “Insya Allah tahun ini pembangunan Gedung Sekretariat MWC NU Leuwiliang akan segera terealisir, yang mana dimulai dengan pembebasan lahan di daerah jl.Baru Leuwiliang yang dikomandoi oleh Ki Suherman, S.Ag, Gus Ahmad Idhofi, Ki Dodo Murtadho, Ki Galih Pratama, M.Pd.I dan sahabat-sahabat tim pembebasan lahan dan pembangunan Gedung Sekretariat MWC NU Leuwiliang yang dibimbing oleh para Pembina seperti K.H.Helmy Abdul Mubin, Lc, K.H. Fiqih Noufal Hamdzali & Ki Baday, S.Ag ” ucapnya saat memberikan sambutan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan acara inti yaitu Lailatu Ijtima’ dengan mengaji kitab Risalah Ahlu Sunnah wal Jama’ah karya Hadratu Syaikh Mbah Hasyim As’ari selaku pendiri Organisasi Nahdlatul Ulama. Pada pengajian kitab tersebut K.H. Fiqih Naufal Hamdzali memberikan arahan dan nasihat akan garis besar dari inti fasal tentang kewajiban muslimin untuk bertaqlid bagi siapa yang tidak memiliki kapasitas dan otoritas berijtihad, beliau menekankan agar Pengurus MWC NU Leuwiliang untuk turut andil aktif dan responsif dalam mengawasi dan membimbing generasi muda khususnya dan muslimin warga Bogor umumnya yang mana sekarang-sekarang ini penyebaran faham-faham anti madzhab dan kaum ekstimis semakin massif sampai ke pelosok.

Akhir acara Lailatul Ijtima’ XXI tersebut ditutup dengan do’a dan dilanjutkan dengan diskusi hangat terkait tentang penguatan dan konsolidasi kepengurusan MWC NU Leuwiliang dan memperbincangkan staregi solutif bagi permasalahan yang dihadapi warga Kecamatan Leuwiliang. (dov)

Reporter: Moh. Asep Zakariya
Editor : Ahmad Idhofi